b. Pekerja/buruh yang mempunyai Hubungan Kerja dengan Pengusaha berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
2. THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya Keagamaan.
3. Besarnya THR Keagamaan diberikan sebagai berikut:
a. Bagi Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara
terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah.
b. Bagi Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus
menerus tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional sesuai
dengan perhitungan :
BACA JUGA:THR ASN 2025 Termasuk PPPK, PNS, TNI dan Polri Naik, Cek Besaran yang Diterima
BACA JUGA:Kabar Baik! Kepastian THR Ojol 2025, Menaker Usulkan Uang Tunai, Aplikator Siap Dukung
Masa Kerja x 1 (satu) bulan upah dibagi 12 bulan.
4. Bagi Pekerja/Buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah 1 (satu) bulan dihitung sebagai berikut:
a. Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih,
upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 (dua
belas) bulan terakhir sebelum Hari Raya Keagamaan.
b. Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 (dua belas) bulan, upah 1