LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - LGBT adalah akronim dari “Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. Makin seringnya kasus LGBT yang terekspose ke media, membuat orang tua khawatir.
Dan mereka banyak mencari formula, untuk mencegah anak-anaknya masuk dalam komunitas ini atau mengalami penyimpangan seperti ini.
Lebih mengkhawatirkan lagi, anak-anak adalah pengakses media sosial. Konten LGBT pun banyak berseliweran di media sosial.
Bagaimana kita ambil peran membentengi anak-anak dari perilaku yang dibenci Allah SWT ini?
BACA JUGA:6 Kiat Liburan Menyenangkan di Rumah
Ada beberapa langkah untuk memerangi konten LGBT pada tontonan anak.
Pertama, memberikan pendidikan seks pada anak.
Dengan melakukan pendidikan seks pada anak-anak, mereka akan memahami perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan LGBT.
Orang tua bisa memulai dengan membangun komunikasi yang mudah dimengerti tentang nilai-nilai fitrah seksual sehingga nilai-nilai tersebut tertanam dan terinternalisasi sejak dini dalam diri anak.
BACA JUGA:Kaya Nutrisi, Begini Cara Buat MPASI dari Bahan Sayur Bayam
Mengenalkan fitrah seksual ketika mereka sudah mengerti dan bisa merespon biasanya di usia 2 sampai 3 tahun.
Orang tua harus memulai mengenalkan bahwa fitrahnya laki-laki diciptakan untuk perempuan.
Bisa dengan mencontohkan, ayah sama ibu, kakek dan nenek, om dan tante semua diciptakan berpasang-pasangan dengan jenis kelamin yang berbeda-beda karena fitrahnya seperti itu.
Sebaliknya kita perlu mempertegas kalau ternyata ada orang yang suka dengan sejenisnya itu berarti menyalahi fitrah dan itu tidak diperbolehkan.
BACA JUGA:Pelajar MAN 2 Lubuklinggau Ungkap Manfaat Aktif Ekskul Rohis