MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Suasana di sejumlah tempat di Jalan Jendral Sudirman Kelurahan B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas tampak berbeda saat bulan suci Ramadhan.
lihat saja, suasana di sepanjang jalan tersebut. Puluhan penjual buah impor dan lokal segar kaki lima bermunculan dengan menawarkan harga yang relatif lebih murah ketimbang di pasar moderen.
Tak heran jika mereka banyak diserbu konsumen untuk memborong berbagai macam buah impor maupun lokal. Selain itu mereka juga memudahkan para konsumen untuk berbelanja buah, karena konsumen tidak harus pergi kepasar atau ke swalayan dulu untuk membeli buah-buah yang segar dan tidak kalah dengan buah yang di jual di swalayan.
Burhan menjual buah di mobil bak terbuka yang disulap menjadi tempat berjualan buah-buahan.
BACA JUGA:Dari Karyawan Biasa Kini Fatoni Memiliki Usaha Pembuatan Lemari Dari AlmuniumBurhan salah seorang pedagang buah yang berhasil di wawancarai wartawan
KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 14 Maret 2024, mengatakan sudah lama berjualan buah di Jendral Sudirman ini, kalau tidak salah awalnya itu tahun 2020 yang lalu.
"Kalau dulu usaha ini punya ibu, jadi saya ini meneruskannya saja. Dulu yang jualan buah di sini hanya kami saja sepanjang jalan jend sudirman ini. Lama kelamaan banyak juga yang ikut berjualan seperti ini," jelasnya.
Dia menambahkan bulan suci Ramadhan tambah rame lagi yang jualan, seperti saat ini saja, jika sudah menjelang sore itu banyak sekali yang berjualan buah dadakan di sepanjang jalan.
Burhan menjajalkan buah-buahan segar baik itu buah impor maupun lokal, serta ada berbagai jenis buah-buahan seperti buah Melon, Apel, Salak, Buah Naga, Anggur, Pisang, Semangka dan buah kelengkeng serta buah manggis.
"Harga murah meriah mualai dari Rp 7.000 per Kg hingga ratusan ribu tergantung buah apanya," jelasnya.
BACA JUGA:PLN UP3 Lubuklinggau Wujudkan Mimpi Masyarakat Kurang Mampu dengan Program Light Up The Dream
Burhan membuka kiosnya setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Menurut Burhan bulan Ramadhan tahun ini tidak seramai tahun lalu kalau dulu awal bulan puasa itu sudah sangat ramai.
Lebih lanjut ia menjelaskan jualan buah banyak sekali tantangannya, seperti buah inikan tidak tahan lama, ada batasan ketahanan buah itu jadi harus teliti buah mana saja yang tidak tahan lama.
"Kalau buah seperti itu biasanya kami membelinya itu sedikit saja, takut tidak habis dalam 2 hari saja itu sudah busuk. Buah busuk terpaksa kami buang itukan jadi rugi kalau kita membelinya dalam jumlah yang banyak," akunya.
Burhan beli buah di gudang buah di Kota Lubuklinggau, ada juga jika buah lokal itu petaninya yang datang langsung ke sini. "Biasanya yang beli itu sekitar pukul 16.00 WIB pada mulai ramai yang beli buah. Namun tak seramai dahulu yang belinya," jelasnya.