SANG PELOPOR BUKAN PENGEKOR AGENT OF CHANGE

Dr. KH. Mansuri Adam, SE,. M.Pd.I bersama Buya Al Misro, Alumni Pondok Pesantren Al Azhaar, Tahun 2011, Ketua Yayasan dan Pimpinan Pondok Pesantren Misro Arafah Kota Lubuklinggau)-KORANLINGGAUPOS.ID-Foto Buya Al Misro

Saya menulis syair ini demi Allah dengan iringan tetesan air mata, tergambar bagaimana perjuangan sang pelopor, datang ditenggah keharibaan umat, membawa misi dakwah Rasulullah SAW, menerbarkan senyum dalam penderitaan, kekurangan, dan hidup dalam ancaman,

tapi kehadirannya menyebarkan aroma bunga yang memberikan kenyamanan bagi siapa yang menciumnya, sosoknya laksana rembulan menerangi penjuru kegelapan dan menghiasi malam yang sunyi sepi dengan butiran-butiran tasbih, serta dorongan do’a nan suci dari para santri yang menemani.

Al-Azhaar Oh Pondokku...kini kau telah datang menghapus kebodohan ku!!!

Al-Azhaar Oh Bundaku... kini kau ku jelang rebahlah dipangkuanku !!! Binalah kepribadianku, setulus pengabdianmu.

Siang malam tiada lelah kau ajari kami... menulis serta membaca, bersama sujud dipangkuan ilahi, bina iman dan ketakwaan,. !!!

Jika para alumni membaca syair hymne dan sedikit dilantunkan dalam nada, saya menjamin akan tergambar semua atas perjuangan kita dimasa lalu bersama sang Kyai,

menjadi pelopor dari kehidupan para santri, riuhnya suara saat mengaji, bercengkerama saat muhadatsa di subuh hari, gemuru hati panggilan mahkamah dimalam hari,

makan nasi bersama dan berbagi sambal ikan teri, serta semaraknya hidup saat pentas seni, semua itu kita lewati dalam perjalanan menjadi santri.

Kyai Mansuri Adam dikenal juga dengan pribadi yang bermimpi besar, maka bukan hal yang mesti diperdebatkan jika penulis mengatakan beliau “Sang Pelopor Bukan Pengekor”,

banyak hal mimpi besar beliau, yang terkadang dicibir bahkan menjadi bahan ejekan dikalangan penghuni pesantren, tapi itu lah sang kyai, berpikir dan bergerak, sampai mimpi itu terwujud satu persatu, sang pelopor tidak akan pernah berhenti untuk berkarya, mengimplementasikan gagasan,

dan selalu menjadi KING MAKER dikalang para santri, gagasan dan ide yang diluar akal sebagaian orang selalu menjadi tantangan baru bagi sang Kyai.

Bagaimana tidak beliau sudah banyak menghantarkan bakat para santri dari jenjang reguler sampai pada tingkat nasional berawal daris seni puisi, seni musik, dan seni dalam bidang pidato tiga bahasa, Arab, Inggris dan Indonesia,

tentu dibantu oleh para ustadz yang berdedikasi besar atas kemajuan Al-Azhaar hingga hari ini, mulai dari Ustadz Amrillah yang menanamkan bakat seni dalam penulisan kaligarafi, Ustadz Vurmansyah yang melatih retorika dalam bidang pidato, Ustadz Andi Kus Endang meletakkan dasar-dasar al-Qur’an dalam bidang seni tilawah,

Ustadz Purnama Dafen bergelut dalam bidang ilmu tarikh Islam, sehingga menjadikan maddah, tarikh islam tercipta pada karya drama kolosal berbahasa arab dan inggris,

dengan kelebihan dalam bidang ilmu usul fiqh dan mustolahul hadist Ustadz Agus Salim dengan sabar menanamkan dalam hati kami para santri agar memahami ilmu alat yang sangat penting dan bekal setelah kami menyelesaikan pendidikan di pesantren,

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan