Ini Tips untuk Busui Memperbanyak ASI

Indikator dalam proses menyusui yang efektif meliputi posisi ibu dan bayi yang benar, perlekatan bayi yang tepat, dan keefektifan isapan bayi pada payudara.-Foto: tangkapan layar-HaloDoc.

KORANLINGGAUPOS.ID - Para Ibu Menyusui (Busui) sering bingung, bagaimana mempelancar ASI.

Karena tidak semua Busui diberikan keberkahan dengan ASI yang berlimpah.

Tak jarang Busui memilih jalan pintas memberikan anaknya susu formula. 

Untuk itu pemerintah sangan konsen membantu para ibu menyusui agar bisa menyusui anaknya dengan maksimal. 

BACA JUGA:Ini Pentingnya ASI Ekslusif

BACA JUGA:Berikan ASI Langsung ke Bayi untuk Membangun Ikatan Batin antara Ibu dan Bayi

Dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, untuk mendukung kesehatan bayi dan anak telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Dan ketentuan mengenai ASI tercantum mulai dari Pasal 24 hingga Pasal 48.

Dalam Pasal 24 ditegaskan setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak lahir hingga berusia 6 bulan, lalu dilanjutkan hingga berusia 2 tahun sambil diberikan makanan pendamping.

Lalu menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, terutama mengenai solusi jika ASI ibu sulit atau tidak keluar.

BACA JUGA:Simpan ASI Terlalu Lama, Baguskah?

BACA JUGA:Viral ASI Diubah jadi Susu Bubuk, ini Pesan Satgas ASI IDAI

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Lovely Daisy, MKM, menjelaskan mengenai ASI yang sulit atau tidak keluar seringkali membuat para ibu khawatir.

“Selama beberapa hari setelah melahirkan, ASI yang keluar berupa kolostrum dengan volume sekitar 5-7 ml. Kolostrum berwarna kekuningan atau bening, mengandung protein yang lebih tinggi dari ASI yang muncul kemudian dan mengandung zat anti infeksi. Inilah yang sering dianggap ibu sebagai ASI tidak, sulit atau sedikit keluar,” jelas Daisy.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan