Psikolog RS Siloam Silampari Lubuk Linggau, Paparkan Efek Gadget Pada Anak dan Solusinya
Direktur RS Siloam Silampari, dr. Susanti Abdiwidjaja, M.Biomed dan Daniel Rizky Wicaksono, M.Psi, Psikolog foto bersama para peserta usai acara.-Foto : Yezi Fadly/Linggau Pos-
Mengawali presentasinya, Daniel memaparkan data hasil penelitiannya, bahwa di Kota Lubuk Linggau, rata-rata anak sudah memegang gadget sejak usia bayi, yaitu 6 bulan.
Dengan berbagai alasan, orang tua atau ibu memberikan gadget kepada bayi supaya diam, dan tidak rewel, terutama ketika sedang diberikan makanan pendamping ASI (MPASI).
Padahal, menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, anak dibawah usia 2 tahun sama sekali tidak disarankan terpapar screen time (layar gadget) termasuk sekedar video call.
BACA JUGA:Edukasi Masyarakat Kenali TBC dan Bahayanya, RS Siloam Silampari Gelar Seminar Kesehatan
“Sebaliknya, saat ini sudah dianggap biasa orang tua memberikan gadget pada anak bahkan bayi, padahal dampaknya akan terasa ketika anak sudah masuk usia 2 tahun keatas nanti,”ucapnya.
Daniel kemudian menjelaskan penyebab tampilan film atau video animasi anak yang beredar saat ini tampak atraktif yang membuat anak bisa diam dan tertarik menyaksikannya, dapat membuat anak adiksi atau kecanduan.
Penyebabnya adalah karena semua icon atau pelaku dalam film tersebut bergerak dan dipenuhi dengan tampilan warna yang sangat tegas, seperti merah, hijau, biru dari semua icon.
“Hal inilah yang memuat anak jadi senang melihatnya, lalu kecanduan karena terjadi over stimulasi pada otaknya,”ungkapnya.
BACA JUGA:RS Siloam Silampari Edukasi Masyarakat Melalui Diskusi Kesehatan
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu! Ini 4 Cara Agar Anak Tak Kecanduan Gadget
WHO menyarankan bolehnya anak bermain gadget atau menonton film pada usia diatas 2 tahun, dengan lamanya atau durasi maksimal hanya 1 jam.
Dalam menonton film, anak harus didampingi orang tua dan jangan sendirian, supaya orang tua bisa tetap berinteraksi dengan anak melalui film yang ditampilkan.
Pria yang juga aktif dalam unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Lubuk Linggau dan PPA Musi Rawas Utara ini, kemudian menguraikan masalah yang terjadi pada orang tua sehingga membuat anak candu dengan gadget.
Pertama, orang tua membuat gadget sebagai pelarian, supaya anak diam, dan orang tua bebas beraktifitas.