Meski Budget Rp 10.000 Program Makan Bergizi Gratis Tetap Bisa Berkualitas, ini Saran Ahli Gizi

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Sabtu , 21 Dec 2024 - 20:51

Uji Coba makan bergizi gratis -Foto : Dok. Detik Edu-

meski budget rp 10.000  program makan bergizi gratis tetap bisa berkualitas, ini saran ahli gizi                             koranlinggaupos.id – sekolah-sekolah di kota lubuk linggau provinsi sumatera selatan (sumsel) menyambut baik adanya program makan bergizi gratis (mbg) yang kabarnya akan mulai direalisasikan semester genap tahun ajaran 2024/2025 ini.
artinya, januari 2025 bakal mulai diadakan.
meski belum ada petunjuk teknis realisasi mbg oleh sekolah, namun sebelumnya kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (kadisdikbud) kota lubuk linggau bapak firdaus abky sempat menyebut program mbg kemungkinan besar akan menggunakan apbn. berupa dana alokasi khusus (dak).
“kabar yang saya peroleh dari rapat teknis nasional, mbg pakai separuh dari anggaran dak fisik yang biasanya dipakai untuk membantu rehab satuan pendidikan,” jelasnya.
baca juga:cak imin respon kritikan megawati terkait anggaran makan bergizi gratis senilai rp 10.000
baca juga:pengadaan makan bergizi gratis pakai dana dak fisik, berikut penjelasan kepala disdikbud lubuk linggau
sebelumnya pemerintah menyebut, program mbg ini nominalnya rp 10.000 per siswa.
dengan nominal rp 10.000 apa saja menu  bergizi yang bisa diberikan pada siswa siswi?
 seorang ahli gizi fakultas kesehatan masyarakat universitas airlangga (unair) mahmud aditya rifqi s gz msi phd dalam pernyataannya yang ditulis di laman unair membernarkan, pemerintah indonesia mencanangkan biaya mbg sebesar rp 10 ribu per porsi per siswa. 
menurut mahmud, penentuan nominal makanan bergizi per porsi ini pasti sudah melalui banyak pertimbangan.
baca juga:program makan bergizi gratis di 11 area, cek keseluruhan sumatera pakai nasi
baca juga:begini keluhan beragam dari orang tua soal uang makan bergizi gratis rp10 ribu
maka, saran mahmud, besaran biaya ini harus dilihat sebagai tantangan bagi ahli gizi setiap daerah untuk merealisasikan mbg ini secara baik sekalipun dengan biaya yang terbatas.
mahmud menyarankan kepada pemerintah agar menggunakan bahan pangan lokal dalam merealisasikan makan bergizi gratis.
kenapa?
karena menurut mahmud, bahan pangan lokal harganya lebih terjangkau namun kandungan gizinya tidak kalah.
baca juga:program makan bergizi gratis, begini persiapan pemkot palembang dan pemkab muratara
baca juga:makan bergizi gratis dimulai 2 januari 2025, begini persiapan pemkot lubuk linggau
mahmud  menyebutkan, meski gratis mbg harus menjadi makanan komplit yang bergizi seimbang, sehingga perlu perhatian terhadap pembagian porsi, zat gizi, dan komposisi dalam setiap porsi yang disuguhkan kepada anak-anak program mbg ini.
kata mahmud, umumnya dalam satu piring yang paling mahal adalah protein baik hewani maupun nabati.
bisa disiasati dengan menggunakan bahan pangan lokal contohnya seperti menggunakan protein dari ikan yang sangat melimpah di setiap daerah di indonesia.
ada lele, gurame, nila (mujair) yang kandungan proteinnya tak kalah dengan ayam maupun daging sapi.
baca juga:catat! 5 fakta baru rencana eksekusi program makan bergizi gratis prabowo-gibran 
baca juga:tentang program makan bergizi gratis untuk pelajar, ini tanggapan kepala sd di lubuklinggau
menurut mahmud, ikan nila, gurami dan lele menjadi opsi yang bagus.
“apalagi di pasar-pasar tradisional 3 komoditi ini stoknya berlimpah. 3 komoditi ini juga banyak dibudidayakan masyarakat,” jelasnya.
disamping itu, untuk protein nabati, bisa menggunakan produk berasal dari kacang-kacangan yang sekarang sudah banyak dikembangkan jadi tahu maupun tempe.
kata mahmud, kandungan protein pada tempe maupun tahu sangat bagus bagi perkembangan tubuh anak-anak.
baca juga:makan bergizi gratis termasuk pemberian sarapan, intip 2 alternatif menunya
baca juga:10 kesalahan konsumsi buah, dr indra tarigan, sp.og : makan buah sebelum makan besar
selain mudah didapat dan stok berlimpah, sebagai ahli gizi, mahmud justru memberikan perhatian pada perlakuan bahan selama proses pengolahan bahan pangan lokal agar gizi / nutrisi yang masuk ke tubuh lebih maksimal.
menurutnya, dengan menggunakan bahan pangan lokal kita juga tidak perlu mengawetkan karena lebih aman untuk dikonsumsi sehari-hari.
pangan lokal yang ada di sekitar kita masih segar dan tidak perlu banyak perlakuan dan pengawetan sehingga dapat meminimalisir penggunaan pengawet dan penurunan zat gizi dalam program mbg ini.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, MINGGU, 22 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan