Oknum Bidan Malapraktik Mulai Disidang, Ibu Korban: Berharap Ada yang Membantu Anak Saya

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Kamis , 02 Jan 2025 - 20:08

Korban BP jadi saksi Sidang Agenda Pembacaan Dakwaan dengan Terdakwa Agustina, oknum bidan diduga malapraktik, Kamis 2 Januari 2025. -Foto : Sumatera Ekspres-

oknum bidan malapraktik mulai disidang, ibu korban: berharap ada yang membantu anak saya                            koranlinggaupos.id - gadis inisial bp korban dugaan malapraktik oknum bidan hadir di ruang sidang garuda lantai ii gedung pengadilan negeri (pn) palembang, kamis 2 januari 2025.
bp didampingi tim kuasa hukum dan ibu tercinta nila sari.
kedatangan bp untuk memenuhi janjinya menjadi saksi sidang perdana kasus yang membuat bp hingga mengalami kebutaan.
usai sidang nilasari berharap agar kasus ini cepat selesai.
baca juga:anaknya buta, ibu korban kesal karena diduga oknum bidan malapraktik tak juga ditahan
baca juga:derita lupus dan kebocoran jantung, bidan diah warga lubuk linggau butuh bantuan
nila sari jga berharap majelis hakim pengadilan negeri palembang menjatuhkan hukuman terhadap oknum bidan tersangka dalam perkara ini.
dikutip dari sumatera ekspres nila sari berharap demikian agar putrinya, dapat segera menjalani pengobatan medis di rumah sakit sebab kondisi mata kiri korban bp semakin memprihatinkan dan ia khawatir akan itu.
karena jika tidak segera dilakukan tindakan medis, nila sari sudah tak tahu lagi harus bagaimana menyelamatkan putrinya.
saat ini, kata nila sari yang sangat ia harapkan adalah kondisi putrinya pulih sebagaimana sedia kala (bisa melihat lagi, red).
baca juga:oknum bidan terjaring razia pj wako minta kapus lakukan pembinaan
baca juga:ketua ibi lubuklinggau selidiki oknum bidan yang terjaring razia di hotel
maka ia juga sangat berharap ada pihak-pihak yang dapat membantu untuk meringankan biaya pengobatan yang akan dijalani bp.
karena sudah beberapa bulan sejak kejadian, bp belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
terdakwa agustina, oknum bidan malapraktik saat jalani sidang perdana, kamis 2 januari 2025. -foto: sumatera ekspres-
bahkan, kata dia, kondisi mata sang anak malah makin parah.
kuasa hukum korban bp arthulius yang turut hadir dalam sidang perdana berharap agar persidangan ini dapat memberikan rasa keadilan bagi korban.
baca juga:oknum bidan terjaring razia di hotel, begini penjelasan kasat pol pp lubuklinggau
baca juga:nangis gara-gara tak dilantik jadi pppk, bidan ngadu ke pemerintah 
kata arthur perbuatan oknum bidan yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka sudah sangat meresahkan terutama masyarakat.
maka, dirinya selaku kuasa hukum korban bp akan terus memantau langsung setiap agenda jalannya persidangan hingga akhir di pengadilan negeri palembang.
dan ia berharap majelis hakim melihat perkara ini secara objektif dan dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya karena korban mengalami kondisi yang memprihatinkan.
dalam sidang perdana agenda pembacaan dakwaan dari jaksa penuntut umum kejari palembang, hadir juga tersangka agustina didampingi tim kuasa hukum.
baca juga:kemaluan anak terpotong saat sunatan massal, oknum bidan angkat tangan dokter beri penjelasan
baca juga:selamat ribuan honorer muba lolos pppk, begini nasib honorer yang belum lulus tahun 2024
tersangka agustina didakwa kasus dugaan malapraktik terhadap korban anak berinisial bp. 
bidan agustina terancam pidana melanggar undang-undang kesehatan.
berikut dakwaan jpu terhadap terdakwa agustina.
1. korban menderita syndrom steven-jhonson
baca juga:kemenag yakin biaya haji bisa dibawah rp 56 juta, ini alasannya
baca juga:sidak hari pertama kerja, catat ini pesan pj bupati muba untuk asn dan staf
jpu menyatakan penyebab kebutaan total yang dialami korban bp dalam istilah medis disebut sindrom steven-jhonson  yaitu reaksi kulit yang langka yang biasanya disebabkan oleh obat-obatan tertentu, maka harus ditanggulangi dengan pengobatan di rs.
2. butuh waktu lama untuk pemulihan
jpu menyatakan pemulihan penderita sindrom steven-jhonson butuh waktu lama. kondisi itu menyebabkan kebutaan pada korban dan agar sembuh total memerlukan donor kornea mata.
3. oknum bidan tak ada izin praktik 
baca juga:apel perdana awal tahun 2025, kalapas narkotika muara beliti sampaikan hal penting
baca juga:pln dan pt tanjungenim lestari pulp and paper kolaborasi perjanjian jual beli tenaga listrik 10.38 mva
ternyata,  terdakwa agustina tidak ada izin praktik untuk mengobati pasien umum seperti memberi beberapa jenis obat kepada korban bp yang muntah dan demam.
ada 6 jenis obat yang diberikan tersangka agustina terhadap bp antara lain:

4 tablet ceterizine 
5 tablet amoxilin 
5 tablet tera f 
5 tablet ranitidine 
5 tablet samtacid 
4 tablet vitamin c 4

setelah meminum obat ini, bukannya sembuh namun beberapa bagian kulit tubuh korban melepuh, termasuk juga  bagian mata yang mengeluarkan cairan bening hingga darah.
kondisi korban yang makin parah lalu dilarikan ke igd rs myria palembang.
baca juga:apel awal tahun 2025, kalapas surulangun rawas siapkan program untuk pencapaian target 
baca juga:ini pengumuman hasil seleksi kompetensi pppk tahap 1 
setelah mendengar dakwaan itu, tim penasihat hukum terdakwa agustina menyatakan bakal ajukan keberatan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, JUMAT, 3 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan