7 Cara Bijak Orang Tua saat Mengetahui Anak Pacaran

Untuk mampu memastikan anak menjalani pacaran yang sehat, orang tua harus bisa menjadi tempat bercerita yang nyaman bagi anak.-Foto : Dokumen -Skata

BACA JUGA:Yuk Kelola Berat Badan dengan Bijak, Begini Strateginya

Langkah kelima, diskusikan batasannya.

Jika Anda membolehkan anak untuk berpacaran, diskusikan batasan aktivitas saat berpacaran karena ia bisa saja mengadopsi gaya pacaran anak zaman now yang tidak sesuai nilai agama, keluarga, dan budaya. Daftar bersama (jika memungkinkan), apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Beri informasi mengenai bahayanya seks bebas dan hal apa yang bisa membuka pintu ke arah tersebut.

Langkah keenam, jelaskan konsekuensinya.

Ingatkan anak bahwa menjalin hubungan berarti harus siap untuk mengalami patah hati. Jangan sampai sekolah dan pergaulan anak terganggu karena pacaran.

BACA JUGA:Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Menjadi Prioritas Pertama Arah Kebijakan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2025

Tidak ada salahnya untuk meminta anak mengenalkan kekasihnya pada Anda. Sekadar menyapa saat pacar anak berkunjung hingga mengundangnya makan malam bisa membuat orang tua mengetahui lebih dekat tentang karakter dan latar belakangnya, sekaligus menilai apakah ia cukup baik untuk ananda. Jika anak sudah cukup dewasa, tidak ada salahnya membicarakan dengan keduanya tentang batasan berpacaran sekaligus kepercayaan Anda akan tanggung jawab mereka.

Ketujuh, beritahu jika ada bahaya.

Jangan lupa, ingatkan anak untuk memberi tahu Anda jika ada yang tidak wajar dalam hubungan tersebut. Yakinkan ia bahwa kedua orang tuanya akan selalu ada untuknya, termasuk jika pacarnya membuatnya merasa tidak nyaman ataupun terancam. Pahamkan bahwa dirinya berharga tanpa harus mendapat pengakuan lingkungan pergaulan, termasuk kekasihnya. Jika Anda melihat hubungan tersebut membahayakan, tidak ada salahnya mengambil tindakan. 

Dari sekian sikap di atas, ada baiknya sejak awal Anda dan pasangan merumuskan nilai-nilai dalam keluarga menyangkut pacaran: boleh atau tidak. Sampaikan menjelang anak memasuki usia puber. Jika boleh, usia berapa dan apa rambu-rambunya. Jika tidak, apa alasannya dan bagaimana interaksi dengan lawan jenis yang diperbolehkan. Sehingga, ketika Anda sudah menangkap tanda-tanda anak mulai menyukai lawan jenis, Anda bisa mengingatkannya tentang hal tersebut.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan