Asep ODGJ yang Bunuh Orang Tua di Musi Rawas Terancam Penjara Seumur Hidup,Polisi : Keluarga Ingin Dia Ditahan

Tersangka Asep (29) diamankan Anggota Polres Muis Rawas karena tega menghabisi nyawa ibu yang telah melahirkannya, dan ayah yang telah menafkahinya hingga kini.-Foto : Dokumen Polres Musi Rawas -

“Warga siap menuntut balas, jika Asep dilepaskan polisi. Kalau tidak ada Polisi kemarin, sudah mati dia. Banyak keluarganya yang geram. Apalagi warga sini,” tukasnya.

BACA JUGA:Depresi Picu Bunuh Diri, Berikut Cara Mengidentifikasi Gejala dan Mencegahnya

Iis menyebut Asep mengalami gangguan kejiwaannya sejak remaja. Sehingga saudaranya tidak betah tinggal di rumah, ditambah sudah berkeluarga. 

“Asep itu kalau diajak ngomong, menyahut. Tapi tidak nyambung, sering ngelantur. Kalau duit, tahu dia,” tambah Iis.

Sementara Umar Hasan, Kades Kebur menyebut Asep  ODGD.

Kata Umar Hasan, Asep ODGJ sejak tamat SMA sampai sekarang. Bahkan Asep sempat dirawat di RS Ernaldi Bahar Palembang. Meski pernah dirawat, Asep masih sering kambuh makanya masuk dalam pengawasan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. Sebelum dirawat di RS Ernaldi Bahar, karena sering ngamuk Asep sempat dipasung. 

BACA JUGA:Perangkat Desa Ditemukan Tak Bernyawa, Diduga Minum Racun

Sementara saksi Evi ( 47) warga setempat menerangkan detik-detik Asep menghabisi nyawa kedua orang tuanya.

Saat itu, sekira pukul 11.30 WIB saksi datang ke rumah korban untuk menjemput anaknya yang dititipkan saksi di rumah korban, lalu bertemu korban Sainona dan menyampaikan jika pelaku sedang mengamuk dan meminta saksi untuk membujuknya.

Lalu saksi berusaha membujuk pelaku yang berada di dapur. Saat bertemu pelaku sempat menarik tangan saksi dan sempat mengatakan “Sini nga tu, nga mati sekali ini, Aku haus darah.” 

“ Lalu saksi pergi meninggalkan pelaku dan mengatakan kepada korban Sainona jika tidak sanggup membujuk pelaku. Lalu korban Sainona meminta saksi memanggil Hatop untuk membujuk pelaku,” jelas saksi Evi.

BACA JUGA:Daripada Berpolemik, Simak 3 Aturan Perangkingan Penentu Kelulusan dan Penempatan PPPK

Sebelum kejadian, korban Sainona ada di bawah rumah, sedangkan sang suami korban Abastiar sedang menyadap karet di kebun.

Sekira pukul 12.00 WIB korban Abastiar pulang dari kebun dan saksi menyampaikan kepada korban jangan dulu ke rumah tapi korban Abastiar tidak mendengar dan langsung naik ke rumah. 

Saat Korban Abastiar naik tangga rumah sempat mengatakan “Dem Sep, Dem Sep.” 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan